Faktor produksi yang berupa input tertentu digunakan agar dapat menghasilkan suatu output produksi antara lain:
1. Lahan
Menurut Mubyarto (1989:89) Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat di mana produksi berjalan dan darimana hasil produksi keluar. Berdasarkan pengertian lahan dalam hal usaha peternakan adalah kandang. Kandang merupakan prasarana dan sarana yang penting bagi usaha peternakan sapi perah, khususnya bagi sapi perah yang diperlihara dengan sistem dikandangkan. Kandang yang dibangun mencerminkan tingkat efisiensi dalam pemeliharaan sapi perah dan produksi susunya.
Dalam perencanaan harus benar-benar dipikirkan sistem kandang yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi terutama dalam pengelolaan sapi perah. Menurut etgen, et all (dalam Achmad Firman, 2010) ada beberapa tujuan dikandangkannya sapi perah, yaitu :
a. Melindungi ternak dari cuaca buruk
b. Meminimalkan resiko kecelakaan/luka-luka dan penyakit
c. Memaksimalkan pakan ternak
d. Memberikan area khusus penanganan ternak
e. Mempertemukan kebutuhan untuk produksi dan penjualan
f. Melindungi tenaga kerja dari kepanasan, cuaca buruk dan keamanan.
g. Memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap adaptasi penemuan teknologi terbaru.
Dari urian diatas dengan jelas menjelaskan bahwa perkandangan tidak hanya sekedar tempat perlindungan ternak saja melainkan untuk memudahkan pengelolaan sapi perah itu sendiri.
2. Modal
Dalam pengetian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang barang baru, yang dimaksud modal adalah ternak beserta kandangnya, cangkul, bajak dan alat-alat pertanian lain, pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih disawah dan lainnya (Mubyarto, 1989).
Modal dapat pula didefinisikan sebagai faktor produksi yang merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan. Beberapa contoh adalah pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan pertokoan, mesin-mesin dan peralatan pabrik dan alat-alat pengangkutan. Dalam faktor produksi, terdapat faktor produksi tetap dan variable, faktor produksi tetap biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat produksi dan bangunan perusahan (Sadono Sukirno, 2005). Modal dalam arti faktor produksi tetap usaha ternak yaitu induk ternak/bakalan, pakan, dan obat-obatan.
a. Pakan
Pakan ternak dibagi dalam dua kelompok, yaitu pakan hijauan dan pakan konsentrat. Pakan konsentrat merupakan pakan yang diformulasi atas beberapa bahan pakan seperti pollar, bungkil kedel dan jagung. Sementara pakan hijauan berasal dari hasil budidaya atau berasal dari rumput alam yang dicari di lahan-lahan terbuka. Pakan merupakan fakor penting dalam pemeliharaan sapi perah, biaya yang harus di keluarkan untuk input produksi sebesar 60 persen dari total pengeluaran produksi.
b. Alat peternakan sapi perah
Peralatan dan mesin (alsin) peternakan merupakan sarana penunjang kegiatan produksi peternakan. Peralatan mesin peternakan tidak hanya digunakan untuk budidaya/produksi tetapi dimanfaatkan untuk kegiatan praproduksi, pengolahan, distribusi dan pasca panen. Kondisi umum peternakan sapi perah di Indonesia adalah pemeliharaan sapi perah secara kandang, maka peternak memelurkan peralatan agar menjaga produksi susu. Jenis perlatan ini dibagi menjadi 3, yaitu (Ahmad Firman, 2010) :
1. Alsin Kandang : Digunakan di dalam kandang adalah sekop, garpu, cangkul, golok, roda dorong, slang elastic, ember plastic, sikat, lap kain dan sebagainya.
2. Alsin Pemerahan : Digunakan untuk proses pemerahan susu yang terdiri dari ember stainless steel, milkcan, mesin perah portable dan permanen.
3. Alsin Penilian Kualitas Susu : Digunakan untuk menilai kualitas susu, peralatan ini digunakan untuk memenuhi standart pengolahaan lebih lanjut. Biasanya alsin di miliki oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) dan Koperasi.
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan hal terpenting dalam usaha peternakan sapi perah, tenaga kerja yang diperlukan harus terampil dan berpengalaman dalam bidangnya agar penggunaan tenaga kerja menjadi efisien. Pada usaha ternak sapi perah, pencurahaan kerja tersebut tergantung pada sifat perkerjaan seperti memotong rumput, memberi pakan dan minum, membersihkan sapi, membersihkan dan memperbaiki kandang dan memeras serta memasarkan susu.
Faktor produksi tenaga kerja bukan saja meliputi jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja juga meliputi keahlian dan keterampilan yang dimiliki, dari segi keahlian dan pendidikan dibagi menjadi tiga golongan berikut : (Sadono Sukirno, 2007)
a. Tenaga kerja kasar
Tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
Tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
b. Tenaga Kerja Terampil
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio.
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio.
c. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
Tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
mkasih bwt infonya.......
BalasHapusthaks pak sangat membantu
BalasHapus